Selasa, 17 Maret 2015

KALIMAT TUNGGAL DAN KALIMAT MAJEMUK


KALIMAT TUNGGAL DAN KALIMAT MAJEMUK
A. KALIMAT TUNGGAL
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu inti kalimat atau satu klausa.
1. Unsur – unsur Kalimat Tunggal
Inti suatu kalimat dibentuk subjek, predikat, objek dan pelengkap.
2. Jenis – jenis Kalimat Tunggal
a.Kalimat Nominal
Kalimat Nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda.
b.Kalimat Verbal
Kalimat Verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja.
3. Perluasan Kalimat Tunggal
Unsur – unsur kalimat tunggal dapat diperluas.Perluasan kalimat tunggal dapat dilakukan dengan cara
berikut.
a. Menambahkan unsur baru di samping unsur yang telah ada. Yakni Keterangan.
b. Memperluas unsur – unsur yang telah ada.
B. KALIMAT MAJEMUK
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua kalimat tunggal atau lebih.
1. Jenis – jenis Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk dikelompokkan 4 jenis:
a. Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang hubungan antara unsur – unsurnya bersifat
setara atau sederajat.
Berdasarkan kata penghubang , kata majemuk setara dibagi 3 macam
1. Kalimat majemuk penjumlahan, ditandai oleh kata penghubung dan, lalu, lagi.
2. Kalimat majemuk pemilihan ditandai oleh kata penghubung atau
3. Kalimat majemuk pertentangan ditandai oleh kata penghubung tetapi, melainkan.
b. Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk setara yang bagian – bagiannya dirapatkan.
Kalimat Majemuk rapatan meliputi berikut ini
1. kalimat majemuk rapatan Subjek.
2. Kalimat majemuk rapatan predikat.
3. Kalimat majemuk rapatan objek
4. kalimat majemuk rapatan keterangan
c. Kalimat Majemuk bertingkat
Kalimat Majemuk bertingkat adalah kalimat yang hubungan antara unsur 0 unsurnya tidak sederajat.
Jenis – jenis Kalimat Majemuk bertingkat :
1. Kalimat majemuk hubungan pengandaian, kata penghubung jika, seandainya, andaikan.
2. Kalimat majemuk hubungan perbandingan, kata penghubunh ibarat, seperti, bagaikan, laksana,
daripada.
3. Kalimat majemuk hubungan penyebaban, kata penghubung sebab, karena, oleh karena.
4. Kalimat majemuk hubungan akibat, kata penghubung sehingga, sampai – sampai, maka
5. Kalimat majemuk hubungan cara, kata penghubung dengan
6. Kalimat majemuk hubungan penjelasan, kata penghubung bahwa, yaitu
7. Kalimat majemuk hubungan waktu, kata penghubung ketika, sewaktu, semasa
d. Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran adalah gabungan antara kalimat campuran, sekurang – kurangnya dibentuk
tiga kalimat tunggal.
PENGGABUNGAN KALIMAT
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggabungan kalimat
1. Menentukan gagasan yang dikandung oleh kalimat – kalimat yang akan digabungkan itu apakah
kedudukannya setara atau bertingkat.
2. Menggunakan kata penghubung yang tepat

MENULIS PUISI BEBAS


Menulis Puisi dengan Memperhatikan Diksi, Rima, dan Unsur Persajakan
Menulis Puisi Bebas dengan Memperhatikan Diksi dan Rima

        Persajakan atau rima merupakan salah satu unsur pembangun sebuah puisi. Persajaka dalam puisi bebas tentu berbeda dengan persajakan dalam pantun atau syair yang terikat aturan tertentu. Persajakan dalam puisi bebas juga memiliki kebebasan sendiri. puisi bebas tidak lagi ditekankan pada pemakaian kata yang indah dan tidak efektif. Puisi bebas lebih ekspresif dengan menggunakan pilihan diksi yang padat dan sarat makna.
        Apabila dalam pantun ada ikatan aturan persajakan, yaitu a b a b dan dalam syair a a a a, dalam puisi bebas tidaklah demikian. Puisi bebas dapat menggunakan persajakan a a a a, a b a b, a a b c, a b c d, dan sebagaiman sesuai deengan kebutuhan dan pilihan katanya.
        Dalam menulis puisi bebas, hal prtama yang harus kamu perhatikan adalah tematiknya, yaitu tema isi puisi. Selanjutnya tulislah puisi kata demi kata dengan pilihan duksi yang tepat. Meskipun persajakan bebas, hal itu juga harus diperhatiakan demi menjaga keindahan puisi tersebut.
        Puisi yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai standar karya yang bernilai estetis. Seorang penulis puisi harus pandai meramu kedua unsur tersebut agar menjadi dua unsur yang berjalan secara harmonis. 
Keindahan sebuah puisi di dukung oleh unsur persajakan. unsur-unsur tersebut,di antranya , jumlah larik pada setiap bait, jumlah kata pada setriap larik, jumlah suku kata pada setiap larik, rima, dan irama. dengan persajakan yang tertata dengan baik, sebuah puisi akan makin terasa indah saat dibacakan atau dilantunkan.
Macam-macam rima :
1. Artikulasi : persamaan konsonan
    Contoh:
    Berkata benar ibadah karena lidah punya allah
    Bukan beta bijak berpura
2. Asonami : persamaan vokal
    Contoh :
    Gerimis pada jiwa terbakar luas sabana
    Tanah terbuka menemui udara dari lembah utara
3. Rima awal : persamaan bunyi pada awal larik/baris
    Contoh :
    Angin bangkit bulan agustus
    Adalah kebangkitan harapan
    Atas kebangkitan harapan
4. Rima tengah : persamaan bnyi pada tengah larik/baris
    Contoh :
    Jika aku seseorang pujangga maka aku tulis sebuah syair Jika aku seorang kelana
    Maka aku ucap seuntai zikir
5. Rima akhir : persamaan bunyipada akhir /baris
    Contoh :
    Kemanakan pergi
    Mencari api
    Mencari bara hati
    Padam tak berati
 

BAHASA BAKU

Bahasa baku


Bahasa baku atau bahasa standar adalah ragam bahasa yang diterima untuk dipakai dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat-menyurat, dan rapat resmi. Bahasa baku terutama digunakan sebagai bahasa persatuan dalam masyarakat bahasa yang mempunyai banyak bahasa. Bahasa baku umumnya ditegakkan melalui kamus (ejaan dan kosakata), tata bahasa, pelafalan, lembaga bahasa, status hukum, serta penggunaan di masyarakat (pemerintah, sekolah, dll).
Bahasa baku tidak dapat dipakai untuk segala keperluan, tetapi hanya untuk komunikasi resmi, wacana teknis, pembicaraan di depan umum, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati. Di luar keempat penggunaan itu, dipakai ragam takbaku.[1]