Sabtu, 03 Desember 2011

puisi lagi

SEMUA TANYA

Semua tanyaku hanya terlempar
ke langit kelabu yang masih saja asing
Luap rasa menggores bimbang
diam; emas bagi jiwa yang mengaku sang keparat!

Menelingkung?! ataukah
pengecut dalam tempurung bisu, dia nya aman
Ditetiap hujam kata yang memaku pilu satu satu
makian terhampar, jatuh sudah segenap diri

Akh… mengapa masih saja tak percaya,
benci masih saja melemah di logika
pancangkan kaki, enggan melangkah
urung niatan, sisa caci hampa dan amarah
emosi jiwa…!!!

Tolol! masih saja rasa ini
mengemas tetap tajam tatapan mata
yang lebih jujur daripada ujar

Entah…
lantak sudah harap
letih, menghempas semua tanya