Kalimat Majemuk = Kalimat  tersusun
Ada 4 macam kalimat majemuk/kalimat tersusun, yakni  kalimat majemuk setara, kalimat majemuk rapatan, kalimat majemuk bertingkat, dan  kalimat majemuk berganda.Yang akan masuk dalam pengajian adalah kalimat majemuk  setara dan kalimat majemuk bertingkat.
A.  Kalimat Majemuk setara
a. Batasan
Kalimat majemuk setara dalah  kalimat majemuk yang terdidri atas beberapakalimat yang setara atau sederajat  kedudukannya, yang masisng-masing dapat berdiri sendri.
b. Pembagian kalimat  majemuk setara
1. Kalimat majemuk setara sejalan
Kalimat majemuk setara  sejalan ialah kaliamat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal  yang bersamaan situasinya
Contoh:
Juminten pergi ke pasar, Parno berangkat  ke bengkel, sedang Ganes pergi ke kebun binatang
Catatan:
a. Kata-kata  yang penghubung yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara sejalan ialah:  dan, dan lagi, lagi pula, sedang, sedangkan, lalu, kemudian.
b. Dalam  meguraikan menurut jabatannya, hendaknya selalu dibiasakan menempuh cara-car  sebagai berikut:
1. Kalimat yang hendak diuraikan dikutip lebih dahulu.
2.  Memberi nama kalimat yang akan diuraikan.
3. Kemudian baru bagian-bagian  kalimat diuraikan menurut jabatannya sebagai berikut:
a. Kata-kata yang  hendak diuraikan ditempatkan di sebelah kiri.
b. Jabatan-jabatan kalimat  ditempatkan di sebelah kanan.
Contoh uraian kalimat:
Juminten  pergi ke pasar, Norif berangkat ke bengkel, sedang Ganes pergi ke kebun  binatang.
I. Kalimat tersebut adalah kalimat majemuk setara sejalan.
II.  a. Juminten pergi ke pasar.
Juminten = subjek
Pergi = predikat
Ke pasar  = keterangan tempat
b. Norif berangkat ke bengkel
Norif =  subjek
Berangkat = predikat
ke bengkel = keterangan tempat
c. Ganes  pergi ke kebun binatang.
a. Ganes = subjek
b. pergi = predikat
c. ke  kebun binatang = keterangan tempat
2. Kalimat Majemuk Setara  Berlawanan
Kalimat majemuk setara berlawanan ialah kalimat majemuk setara  yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang isinya menyatakan situasi  berlawanan.
Contoh:
Adiknya pandai, sedang kakaknya bodoh.
Rahmad  berani, tetapi ia tidak mau bertengkar.
Catatan:
a. Kata-kata penhubung  yang dapat dipakai dalam kalimat majemuk setara berlawanan antara lain ialah:  sedangkan, tetapi, melainkan, padahal, hanyalah, walaupun, meskipun, biarpun,  kendatipun, jangankan, namun.
b. Contoh uraian kalimat:
Rahmad berani,  tetapi ia tidak mau bertengkar.
I. Kalimat tersebut adalah kalimat majemuk  setara berlawanan
II. a. Rahmad berani
Rahmad = subjek
Berani =  predikat
b. ia tidak mau bertengkar.
Ia = subjek
tidak mau bertengkar =  predikat
3. Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab  akibat
Kalimat Majemuk Setara yang menyatakan sebab akibat ialah kalimat  majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang isi bagian yang  satu menyatakan sebab akibat dari bagian yang lain.
Contoh:
Roy Marten  ditahan, karena ia telah membawa sabu-sabu.
Anak itum luka parah, sehingga ia  harus dibawa ke rumah sakit.
Catatan:
a. Kata-kata penghubung yang dapat  dipakai dalam kalimat majemuk setara yang menyatakan sebab akibat antara lain  ialah: sebab, karena, oleh karena itu, sehingga, maka.
b. Contoh uraian  kalimat
Roy Martien ditahan, karena ia telah membawa sabu-sabu.
I. Kalimat  tersebut adalah kalimat majemuk setara yang menyatakan sebab akibat.
II. a.  Roy Martien ditahan
Roy Martien = subjek
ditahan = predikat
b. ia telah  membawa sabu-sabu.
Ia = subjek
telah membawa = predikat
sabu-sabu =  objek
B. Kalimat Majemuk  Bertingkat
a. Batasan
Kalimat Majemuk bertingkat ialah kalimat yang  terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukanya tidak setara/ sederajat,  yakni yang satu menjadi bagian yang lain.
b. Proses Terjadinya Kalimat  Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat sesungguhnya berasal dari  sebuah kalimat tunggal. Bagian dari kalimat tunggal tersebut kemudian diganti  atau diubah sehingga menjadi sebuah kalimat baru yang dapat berdiri  sendiri.
Bagian kalimat majemuk bertingkat yang berasal dari bagian kalimat  tunggal yang tidak mengalami pergantian/ perubahan dinamakan induk kalimat,  sedang bagian kalimat majemuk yang berasal dari bagian kalimat tunggal yang  sudah mengalami penggantian/ peubahan dinamakan anak kalimat.
Contoh:
Ia  datang kemarin. Kalimat tunggal tersebut ialah kalimat tunggal yang mempunyai  keterangan waktu: kemarin. Jika kata kemarin diganti/ diubah menjadi kalimat  yang dapat berdiri sendiri, yakni diubah/ diganti dengan kalimat: ketika orang  sedang makan, maka berubahlah kalimat tunggal tersebut menjadi kalimat majemuk  bertingkat sebagai berikut: Ia datang, ketika orang sedang datang.
Perkataan:  ia datang (yang tidak pernah mengalami perubahan/ pergantian) dinamai induk  kalimat, sedang perkataan: ketika orang sedang makan (yang mengubah/ mengganti  kata kemarin) dinamai anak kalimat.
c. Macam Anak Kalimat
Ada  bermacam-macam anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat. Hal itu bergantung  kepada bagian kalimat tunggal mana yang diubh/ digantinya. Karena itu macam anak  kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat dapat diperinci sebagai  berikut:
1. Anak kalimat pengganti subyek
Contoh:
Siapa bersalah,  akan dihukum.
Yang mencuri sepeda saya, telah ditangkap polisi.
Contoh  uraian kalimat:
Yang mencuri sepeda saya, telah ditangkap polisi.
G  Kalimat tersebut ialah kalimat majemuk bertingkat
G A. Telah ditangkap polisi  = induk kalimat
Ditangkap = predikat
Polisi = obyek/ pelengkap  pelaku
Telah = keterangan waktu/ keterangan modalitas.
B. Yang mencuri  sepeda saya = anak kalimat pengganti subyek
Yang = subyek
Mencuri =  predikat
Sepeda saya = obyek/ pelengkap penderita
Catatan:
Tiap kali  hendak menguraikan kalimat majemuk bertingkat, hendaknya lebih dulu diusahakan  mencari/ menyelidiki kalimat tunggal mana yang menjadi asal kalimat majemuk  bertingkat itu. Dengan cara itu kita akan mudah mencari induk kalimat dan anak  kalimat dari kalimat majemuk bertingkat yang hendak kita uraikan.
2. Anak  kalimat pengganti predikat
Anak kalimat pengganti predikat hanya terdapat  pada kalimat nominal.
Contoh:
Rumah itu batu. (kalimat tunggal)
Rumah  itu bahannya terbuat dari benda keras. (kalimat majemuk bertingkat)
3. Anak  kalimat pengganti obyek/ pelengkap penderita
Contoh:
Basir mencintai Nova.  (kalimat tunggal)
Basir mencintai yang sangat dikasihinya. (kalimat majemuk  bertingkat)
4. Anak kalimat pengganti obyek/ pelengkap  pelaku
Contoh:
Ali ditikam oleh penjahat. (kalimat tunggal)
Ali ditikam  oleh orang yang menggedor pintu rumahnya semalam. (kalimat majemuk  bertingkat)
5. Anak kalimat pengganti obyek/ pelengkap  penyerta
Contoh:
Norief memberikan uang kepada anaknya. (kalimat  tunggal)
Norief memberikan uang kepada yang menumpang di Surabaya. (kalimat  majemuk bertingkat)
6. Anak kalimat pengganti obyek/ pelengkap berkata  depan
Contoh:
Ia rindu kepada ibunya. (kalimat tunggal)
Ia rindu kepada  yang memeliharanya sejak kecil. (kalimat majemuk bertingkat)
7. Anak kalimat  pengganti obyek pasangan
Contoh:
Kami telah berunding dengan Bpk. Susilo  Bambang Yudhoyono. (kalimat tunggal)
Kami telah berunding dengan yang  memimpin negara Indonesia. (kalimat majemuk bertingkat)
8. Anak kalimat  pengganti obyek alat
Contoh:
Norief bersenjatakan pena. (kalimat  tunggal)
Norif bersenjatakan yang dibuat untuk menulis. (kalimat majemuk  bertingkat)
9. Anak kalimat pengganti keterangan tempat
Contoh:
Henny  pergi ke pasar. (kalimat tunggal)
Henny pergi ke yang dikunjungi orang tiap  hari. (kalimat majemuk bertingkat)
10. Anak kalimat pengganti keterangan  waktu
Contoh:
Anis datang kemarin. (kalimat tunggal)
Anis datang ketika  orang sedang sholat. (kalimat majemuk bertingkat)
11. Anak kalimat pengganti  keterangan sebab
Contoh:
Basir tidak berkuliah karena sakit. (kalimat  tunggal)
Basir tidak berkuliah karena jiwanya terganggu. (kalimat majemuk  bertingkat)
12. Anak kalimat pengganti keterangan alasan
Contoh:
Saya  tidak pergi karena hujan. (kalimat tunggal)
Saya tidak pergi karena suasana  yang tidak mengizinkan. (kalimat majemuk bertingkat)
13. Anak kalimat  pengganti keterangan akibat
Contoh:
Basir dianiaya sehingga sakit.  (kalimat tunggal)
Basir dianaya sehingga badannya terbaring. (kalimat majemuk  bertingkat)
14. Anak kalimat pengganti keterangan alat
Contoh:
Ia  menikam dengan pisau. (kalimat tunggal)
Ia menikam dengan yang dibelinya  kemarin. (kalimat majemuk bertingkat)
15. Anak kalimat pengganti keterangan  asal
Contoh:
Sepatunya Norief terbuat dari emas. (kalimat  tunggal)
Sepatunya Norief terbuat dari bahan yang diinginkannya. (kalimat  majemuk bertingkat)
16. Anak kalimat pengganti keterangan  syarat
Contoh:
Kalau begitu, saya tidak mau mengajak . (kalimat  tunggal)
Kalau kamu nakal, saya tidak mau mengajak. (kalimat majemuk  bertingkat)
17. Anak kalimat pengganti keterangan tujuan
Contoh:
Tora  Sudiro belajar keras agar lulus. (kalimat tunggal)
Tora Sudiro belajar keras  agar cita-citanya tercapai. (kalimat majemuk bertingkat)
18. Anak kalimat  pengganti keterangan kualitas
Contoh:
Boneng tersenyum manis. (kalimat  tunggal)
Boneng tersenyum seperti yang kita lihat. (kalimat majemuk  bertingkat)
19. Anak kalimat pengganti keterangan  perihal
Contoh:
Dengan tertawa ia menjawab pertanyaan itu. (kalimat  tunggal)
Dengan mulut tertawa lebar ia menjawab pertanyaan itu. (kalimat  majemuk bertingkat)
20. Anak kalimat pengganti keterangan  perlawanan
Contoh:
Meskipun mendung, ia berangkat juga. (kalimat  tunggal)
Meskipun cuaca buruk, ia berangkat juga. (kalimat majemuk  bertingkat)
21. Anak kalimat pengganti keterangan  kuantitas
Contoh:
Mereka berjalan seratus kilometer. (kalimat  tunggal)
Mereka berjalan jauh sekali jaraknya. (kalimat majemuk  bertingkat)
22. Anak kalimat pengganti keterangan derajat
Contoh:
Udara  itu dingin sekali. (kalimat tunggal)
Uadara itu tak terperikan rasanya.  (kalimat majemuk bertingkat)
23. Anak kalimat pengganti keterangan  modalitas
Contoh:
Mungkin ia meninggal di sana. (kalimat  tunggal)
Desas-desus tersiar ia meninggal di sana. (kalimat majemuk  bertingkat)
24. Anak kalimat pengganti keterangan  perbandingan
Contoh:
Paimo lebih rajin daripada Mopai. (kalimat  tunggal)
Paimo lebih rajin daripada orang yang mirip dengannya itu. (kalimat  majemuk bertingkat)
25. Anak kalimat pengganti keterangan  perwatasan
Contoh:
Semua tahanan dibebaskan, kecuali Basir. (kalimat  tunggal)
Semua tahanan dibebaskan, kecuali yang berseragam merah jambu itu.  (kalimat majemuk bertingkat)
Cataanak kalimat pengganti obyek/  pelengkaptan:
Dalam kalimat majemuk bertingkat kadang-kadang dipergunakan  kalimat langsung dan kalimat tak langsung.
G Kalimat langsung
Ali  mengatakan, ”saya pergi kemarin”.
Kata Ali ”saya pergi kemarin”.
G Kalimat  tak langsung
Ali mengatakan bahwa ia pergi kemarin.
Kata Ali, ia pergi  kemarin.
d. Cucu Kalimat
Dalam kalimat majemuk bertingkat  kadang-kadang terdapat cucu kalimat, yaitu anak dari anak kalimat. Cucu kalimat  tersebut terjadi jika bagian kalimat dari anakkalimat diubah/ diganti menjadi  sebuah kalimat yang dapat berdiri sendiri.
Contoh:
Norief menyepak bola.  (kalimat tunggal)
Ia menyepak yang disenangi oleh adiknya. (kalimat majemuk  bertingkat yang mempunyai anak kalimat pengganti obyek/ pelengkap  penderita)
Ia menyepak yang disenangi oleh yang memakai baju baru itu.  (kalimat majemuk bertingkat yang mempunyai cucu kalimat pengganti obyek/  pelengkap pelaku pada anak kalimat)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar