Kamis, 23 April 2009

BUKU HARIAN

BUKU HARIAN
Model-model menulis Buku Harian
Model-model menulis buku harian berdasarkan cara pengungkapannya dapat dibedakan atas:
a. berdasarkan hasil pemikiran
b. berdasarkan hasil perenungan atau perasaan
c. berdasarkan hasil pengalaman.
a. Berdasarkan Hasil Pemikiran
Biasanya orang menggunakan teknik ini jika ia ingin menuliskan sesuatu yang terpikirkan pada saat itu. Pikiran ataupun gambaran tentang sesuatu peristiwa,orang, tempat, waktu, bahkan mimpi pun dapat diungkapkannya. Hal-hal yang sulit dilupakan yang merupakan penggalan dari perjalanan hidup seseorang. Para penulis buku harian biasanya senang menggunakan teknik ini. Mengapa? Karena teknik ini dapat menggambarkan semua peristiwa yang dipikirkan penulisnya.
Contoh:
Aku hampir saja yakin bahwa pemerintah memperhatikan rakyatnya. Buktinya kini ada dana BOS yang dapat meringankan beban kedua orang tuaku membiayai sekolahku. Mungkin memang pemerintah mulai memikirkan rakyatnya.

b. Berdasarkan Hasil Perenungan:

Pada model ini penulis dapat menuangkan hasil perenungan dirinya atas suatu kejadian/peristiwa yang dialaminya baik yang menyenangkan, menjengkelkan, mengecewakan, ataupun menyakitkan hati yang dapat mengubah sifat atau karakter diri. Berdasarkan hasil perenungannya penulis dapat mengambil hikmah dari semua kejadian yang telah dialaminya. Misalnya jika penulis adalah seorang yang boros maka ia akan merenungkannya sehingga ia tidaklah boros lagi.

Seperti contoh yang ditulis Anton berikut ini.
Sepertinya aku ini termasuk orang yang boros. Bayangkan! Baru aja mami ngasih doku ke aku.
Memberi uang
Aku sudah habiskan itu semua. Ya, Allah berilah petunjuk-Mu
c. Berdasarkan Hasil Pengalaman
Pengalaman merupakan sesuatu hal yang sangat pribadi. Pengalaman akan sangat menarik bila dituliskan dengan sajian yang menarik. Tentunya kita harus mengingat kejadian apa yang kita alami dan sangat berkesan.

Perhatikan contoh berikut:
Wah, senangnya aku bisa ikut pemilihan cover girl versi SMP-ku. Coba bayangkan dari 50 peserta, aku bisa masuk final dan berada di peringkat kedua. Cuma hari ini aku sedih sebabnya doiku sakit jadi nggak bisa datang deh.

Manfaat Harian
a. Teman untuk mencurahkan hati (curhat)
b. Bahan biografi
c. Bahan cerita, bisa saja kita jadikan cerpen/novel
d. Cermin diri sebagai evaluasi diri
a. Teman untuk Mencurahkan Hati (Curhat)
Seringkalai kita sulit untuk mengungkapkan perasaan kita kepada orang lain karena bisa saja apa yang kita utarakan, teman atau orang lain tersebut tidak bisa menyimpan rahasia kita. Sepertinya sulit mencari orang yang benar-benar dapat kita percayai.
Buku harian dapat kita jadikan teman atau tempat untuk mencurahkan hati/perasaan kita, istilah sekarang Curhat. Mengapa tidak? Bila kita sudah mencurahkan segala isi hati kita, maka kita akan merasa lega.
b. Bahan Biografi

Buku harian dapat menjadi bahan biografi dan membagi pengalaman bagi orang yang membacanya. Buku harian yang bisa menjadi monumental misalnya: Catatan Harian Seorang Demonstran: Soe Hok Gie, bahkan difilmkan. Begitu pula dengan Buku Harian Anne Frank.
c. Bahan Cerita
Pelajaran bahasa Indonesia
Pelajaran Matematika
Tidak
Bagaimana
Menjemukan/membosankan
Benar-benar/sangat
Di masa sekarang ini banyak remaja yang mengangkat buku hariannya menjadi novel. Ada beberapa yang sudah difilmkan, misalnya: Eiffel I’m in Love.

c. Sebagai Evaluasi Diri/Cermin Diri
Buku harian yang kita tulis dapat sebagai bahan untuk mengevaluasi apa yang telah kita lakukan. Dengan mengevaluasi diri, maka dapat menjadi cermin bagi diri kita untuk memperbaiki prilaku/perbuatan kita yang salah/ menyimpang. Dengan demikian, kita akan menjadi orang yang lebih baik di masa yang akan datang.


Pengertian Buku Harian:
Setiap orang dalam kehidupan ini pasti mengalami berbagai pengalaman. Ada yang menarik, menjengkelkan, mengecewakan, bahkan membuat putus asa. Semua pengalaman tersebut dapat saja diungkapkan/dicurahkan kepada orang lain. Apakah itu teman, orang tua, guru, atau siapa saja. Jika tidak ada seseorang yang dapat mencurahkan pengalaman, bisa juga perasaan, pemikiran, bahkan hasil perenungan, kita bisa menuliskannya pada buku harian.
Jika menganggap menulis buku harian adalah sesuatu yang bodoh dan membuang-buang waktu adalah salah besar. Betapa banyak orang yang menulis buku harian bisa menjadi terkenal. Seprti: Buku Harian Seorang Demonstran yang ditulis oleh Soe Hok Gie, belum lama ini difilmkan, dan filmnya cukup menarik perhatian kaum muda. Begitu juga, dengan Buku Harian Anne Frank yang sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa dunia.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku harian artinya buku tulis yang berisi catatan kegiatan yang harus dilakukan dari kejadian yang dialaminya setiap hari. Buku harian bisa merupakan buku catatan pribadi yang berisi catatan kejadian atau pengalaman seseorang yang dialami setiap hari.
Buku harian ada bermacam-macam. Ada yang bertanggal yang biasanya disebut agenda dan tidak bertanggal biasa disebut diary. Kata diary merupakan istilah bahasa Inggris untuk buku harian.
Tata cara Menulis Buku Harian
a. Catatlah pada buku diary yang tersedia, jika tidak ada.
b. Pada buku tebal agar dapat dipakai dalam jangka waktu lama.
c. Gunakan tinta permanen agar tidak mudah luntur, dianjurkan menggunakan pulpen.
d. Cantumkan tanggal dan hari penulisan buku harian.
d. Usahakan tidak banyak menggunakan singkatan agar kita mudah memahami isi catatan harian kita.
e. Tulislah kejadian dengan segera untuk mengingatnya.
f. Tulislah catatan harian kita dengan jujur sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.
g. Jika ada guntingan koran/majalah yang berhubungan dengan prestasi kita jangan lupa tempelkan pada buku harian kita.

Teknik Mengubah Buku Harian menjadi cerita
a. Berilah tanda pada catatan harian kita yang merupakan peristiwa penting dalam kehidupan kita
b. Rangkailah peristiwa-peristiwa tersebut secara kronologis
c. Kembangkan setiap peristiwa dengan imajinasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar