Menulis
Puisi dengan Memperhatikan Diksi, Rima, dan Unsur Persajakan
Menulis
Puisi Bebas dengan Memperhatikan Diksi dan Rima
Persajakan atau rima merupakan salah satu unsur pembangun sebuah puisi.
Persajaka dalam puisi bebas tentu berbeda dengan persajakan dalam pantun atau
syair yang terikat aturan tertentu. Persajakan dalam puisi bebas juga memiliki
kebebasan sendiri. puisi bebas tidak lagi ditekankan pada pemakaian kata yang
indah dan tidak efektif. Puisi bebas lebih ekspresif dengan menggunakan pilihan
diksi yang padat dan sarat makna.
Apabila
dalam pantun ada ikatan aturan persajakan, yaitu a b a b dan dalam syair a a a
a, dalam puisi bebas tidaklah demikian. Puisi bebas dapat menggunakan
persajakan a a a a, a b a b, a a b c, a b c d, dan sebagaiman sesuai deengan
kebutuhan dan pilihan katanya.
Dalam
menulis puisi bebas, hal prtama yang harus kamu perhatikan adalah tematiknya,
yaitu tema isi puisi. Selanjutnya tulislah puisi kata demi kata dengan pilihan
duksi yang tepat. Meskipun persajakan bebas, hal itu juga harus diperhatiakan
demi menjaga keindahan puisi tersebut.
Puisi
yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai standar karya yang bernilai
estetis. Seorang penulis puisi harus pandai meramu kedua unsur tersebut agar
menjadi dua unsur yang berjalan secara harmonis.
Keindahan sebuah puisi di dukung
oleh unsur persajakan. unsur-unsur tersebut,di antranya , jumlah larik pada
setiap bait, jumlah kata pada setriap larik, jumlah suku kata pada setiap
larik, rima, dan irama. dengan persajakan yang tertata dengan baik, sebuah
puisi akan makin terasa indah saat dibacakan atau dilantunkan.
Macam-macam rima :
1. Artikulasi : persamaan konsonan
Contoh:
Berkata benar ibadah karena lidah punya allah
Bukan beta bijak berpura
2. Asonami : persamaan vokal
Contoh :
Gerimis pada jiwa terbakar luas sabana
Tanah terbuka menemui udara dari lembah utara
3. Rima awal : persamaan bunyi pada awal larik/baris
Contoh :
Angin bangkit bulan agustus
Adalah kebangkitan harapan
Atas kebangkitan harapan
4. Rima tengah : persamaan bnyi pada tengah larik/baris
Contoh :
Jika aku seseorang pujangga maka aku tulis sebuah syair Jika aku seorang kelana
Maka aku ucap seuntai zikir
5. Rima akhir : persamaan bunyipada akhir /baris
Contoh :
Kemanakan pergi
Mencari api
Mencari bara hati
Padam tak berati
Berkata benar ibadah karena lidah punya allah
Bukan beta bijak berpura
2. Asonami : persamaan vokal
Contoh :
Gerimis pada jiwa terbakar luas sabana
Tanah terbuka menemui udara dari lembah utara
3. Rima awal : persamaan bunyi pada awal larik/baris
Contoh :
Angin bangkit bulan agustus
Adalah kebangkitan harapan
Atas kebangkitan harapan
4. Rima tengah : persamaan bnyi pada tengah larik/baris
Contoh :
Jika aku seseorang pujangga maka aku tulis sebuah syair Jika aku seorang kelana
Maka aku ucap seuntai zikir
5. Rima akhir : persamaan bunyipada akhir /baris
Contoh :
Kemanakan pergi
Mencari api
Mencari bara hati
Padam tak berati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar